Selamat Datang di Situs Wajit Subang. Ayo Bersilaturahmi Dekatkan Rezeki!

Minggu, 03 Oktober 2021

No Time to Die (Bagian Akhir)

Film berdurasi 2 jam 43 menit ini, dibuka dengan adegan masa kecil Medeleine Swann yang mendapat teror dari seorang bertopeng dan menenteng senjata otomatis. Di film Spectre, Swann dikisahkan sebagai puteri dari salah satu anggota kelompok "hitam" berjuluk Spectre. Meski ibunya harus tewas diberondong senjata persis di hadapannya, Swann berhasil lolos dari maut. Belakangan, set ini menjadi fokus utama film garapan Cary Joji Fukunaga.

Dari Bond Girl di film sebelumnya, kini Swann bertransformasi menjadi kekasih "permanen" Bond. Ia tengah menikmati liburan berdua di kota kuno nan indah, Matera, Basilicata, Italia. Sayangnya, saat Bond tengah berkunjung seorang diri ke makam Vesper Lind, terjadi insiden ledakan yang hampir merenggut nyawanya. Sebelumnya, Lind juga seorang agen dan Bond girl, yang tewas dalam insiden elevator penuh air di film Casino Royale. Paska kejadian ini, Bond mencurigai Swann ikut terlibat, dengan indikasi munculnya logo gurita di makam Lind.


Aksi Bond terjun dari jembatan, kejar-kejaran dengan motor rampasan, dan mobil Aston Martin bergaya klasik tapi mematikan, menjadi adegan pembuka yang menaikan tensi cerita.


Aston Martin tahan peluru, saat diberondong senjata otomatis, sembari Bond bersitegang di dalam kabin dengan Swann, menjadi adegan yang epik. Dimana Aston Martin selalu tampil, dan tergambar menjadi alutsista Bond yang superior. Terbukti, dengan senjata otomatis kaliber berat yang muncul tersamar dari dua lampu depan, serta bom asap dari buritan, sukses mengakhiri kemelut.


Adegan tidak biasa diawal film dengan tensi tinggi, sejurus kemudian mereda, berganti titel dan pendukung utama film, sejalan theme song yang kali ini disuguhkan penyanyi Amerika Billie Eillish... menjadi pakem yang terus dipertahankan.


Meski film ini diproduksi sebelum pandemi covid, lagi-lagi tema Bond selalu aktual. Isu-isu penguasaan sumberdaya, "kebocoran" laboratorium berstandar biosefety level 4, ancaman senjata berbasis biologis, seolah relevan dengan fenomena dunia terkini. Namun sayang, musuh Bond yang terafiliasi, dikesankan hanya sebagai kelompok halu, sok filosofis, terkesan frustasi, alih-alih terlibat dalam kontestasi ketegangan dunia saat ini. Belakangan diketahui, sosok itu mengerucut kepada masa lalu Swann.


Kegamangan Bond dan M, tergambar ketika keduanya ngobrol di tepi keramaian jalan. Seolah mempertanyakan kembali peran dan eksistensi agen rahasia di tengah dunia yang terus berubah. Bahkan, di bagian lain M merasa ragu, bagaimana jika blok sekutu seperti AS dan Jepang mengetahui aksi Inggris meluncurkan rudal untuk melumpuhkan sasaran akhir.


Kemunculan piranti unik tapi fungsional, menjadi pakem lain yang tidak terlewatkan. Kali ini Q lagi-lagi "cuma" men-supply Bond dengan sebuah arloji. Seolah menggambarkan krisis finansial melanda fungsi intelejen, dimana tak bisa "seroyal" alutsista sebelumnya.


Bagian menarik lainnya adalah aksi kejar-kejaran yang tak biasa, berlatar hutan dan sungai dengan suasana kabut yang rendah. Disini Bond benar-benar menjadi pelindung "keluarga" yang maskulin, namun tak kalah lucu ketika harus menghabisi Logan Ash yang tersungkur dari mobilnya.


Adegan-adegan seru kali ini tergambar cukup detil, walaupun pergerakan sangat cepat, tapi kamera tidak shaky. Agak berbeda dengan yang terjadi di Quantum of Solace. Bahkan, di bagian laga akhir, posisi kamera ala-ala game online cukup atraktif.


Sebagai film perpisahan bagi Craig, Bond kini lebih family man. Meski tetap "setia", beberapa kali nyaris tergoda dan "salah paham" oleh godaan Nomi dan Paloma.😁  Keduanya sosok Bond Girls yang tampil lebih segar, dan membersamai adu tembak dengan Bond.


Jadi... mampukah move on dari Bond...? Ehh... Craig?
______________

Casting:
Daniel Craig (James Bond)
Rami Malek (Lyutsifer Safin)
Ralph Fiennes (M)
Christoph Waltz (Franz Oberhauser)
Naomie Harris (Eve – Miss Moneypenny/Sekretaris M)
Lea Seydoux (Madeleine Swann – Bond Girl)
Ben Whishaw (Q)
Ana de Armas (Paloma)
Lashana Lynch (Nomi/Agen 00)
Jeffrey Wright (Felix Leiter)
Billy Magnussen (Logan Ash)
David Dencik (Valdo Obruchev)


Filmography:
Spectre (2015)
Skyfall (2012)
Quantum of Solace (2008)
Casino Royale (2006)
Die Another Day (2002)
The World is Not Enough (1999)
Tomorrow Never Dies (1997)
Golden Eye (1995)
License to Kill (1989)
The Living Daylights (1987)
A View to A Kill (1985)
Octopussy (1983)
For Your Eyes Only (1981)
Moonraker (1979)
The Spy Who Loved Me (1977)
The Man With The Golden Gun (1974)
Live and Let Die (1973)
Diamonds are Forever (1971)
On Her Majesty's Secret Service (1969)
You Only Live Twice (1967)
Thunderball (1965)
Goldfinger (1964)
From Russia With Love (1963)
Dr. No (1962)

Jumat, 01 Oktober 2021

No Time to Die

Hello Bond Lovers...😎

Sudah enam tahun berlalu dari film Bond Spectre, sejak kali tayang di Indonesia pada 6 November 2015. Hari ini, film Bond ke-25 bertajuk No Time to Die sudah diedartayangkan secara internasional, selepas premier di Inggris pada 28 September 2021 yang dihadiri oleh keluarga Kerajaan Inggris, Pangeran William & Kate Middleton dan Pangeran Charles & Camilla. Rekor jeda antar film yang cukup lama, yang sebelumnya dipegang oleh Golden Eye (1995) dimana berselang enam tahun dengan License to Kill (1989). Dari statistik, diketahui jeda antar film terbanyak berselang dua tahun, yaitu 13 judul.


Sejatinya No Time to Die direncanakan tayang pertama sebagai pembuka parade film musim panas, pada 8 April 2020. Tak disangka, pandemi menyeruak ke berbagai belahan dunia, menyebabkan pintu-pintu bioskop tertutup rapat dan pasar film dunia terganggu. Alhasil film Bond ke-5 yang diperankan oleh Daniel Craig ini, harus tertunda 3 kali. Sebelumnya MGM dan EON Productions telah menjadwalkan rilis pada 8 April 2020, direvisi ke November 2020, direvisi lagi ke April 2021, dan lagi-lagi ke Oktober 2021. Beruntung, menandai musim gugur tahun ini, pandemi relatif kondusif secara global. Pun di Indonesia, pintu industri bioskop baru dibuka kembali sepekan sebelum No Time to Die dirilis secara resmi pada 30 September 2021.


Bagaimana atmosfir film petualangan agen rahasia Inggris di masa PPKM?


Hmm... saya berkesempatan menyaksikannya di hari pertama, di kali ketiga sesi penayangan. Seusai maghrib, saya bergegas lebih awal, sengaja memberi ruang cukup untuk screening covid di pintu masuk dan mencetak entry pass di anjungan tiket. Sebelum ini, untuk pertama kalinya saya membeli tiket presale secara online, di hari pertama presale, atau sepekan sebelum tayang. Dari dua Audi yang tersedia, tempat duduk relatif masih belum banyak dipesan. Oleh karenanya cukup bebas memilih posisi tempat duduk, termasuk posisi tengah dan paling belakang layar.


Screening covid di parkir basement berlalu tanpa antrian, dengan mengunjukan bukti vaksin dan mengisi entry form. Cara ini sepertinya lebih cepat dibandingkan screening via aplikasi. Loading berkepanjangan via app. adalah big problem, secara sinyal lemah, sehingga otentifikasi sulit diharapkan. Terbukti pengelola mall menyediakan form manual yang melimpah sebagai antisipasi...😁


Setiba di ticket hall, suasana cukup lengang, ada dua gate aktif untuk self check in dan mencetak entry pass. Itu pun melenggang tanpa antrian, dengan beberapa petugas di pos screening tiket. Konter makanan sementara tertutup, menyesuaikan dengan kebijakan covid setempat.


Sembari menanti jadwal tayang, masih ada waktu untuk berpose... dan hasilnya tarraaa... Apakah sudah mirip dengan Bond😎


Jika Daniel Craig berlatih satu tahun untuk mendapat proporsi ideal sesuai peran dan usia Bond, maka saya harus latihan lebih keras lagi faktanya... agar bisa ikut casting menjadi Bond berikutnya...😁


Adakah yang teristimewa di film perpisahan Craig ini?

(Bersambung...)