Ada yang tersembunyi,
terasa tak terkatakan...
Ada yang terpateri padamu,
satu harapan...
Kurang lebih demikian, penggalan dari sebuah bait puisi di buku paket Mata Ajaran Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka semasa sekolah di SMA Negeri I Kuningan dulu. Persis dan lengkapnya... mohon maaf sudah terlupa.
Bait-bait puisi itu saya ingat-ingat, dan dikesempatan lain saat buku tugas dari tiap siswa dikumpulkan, saya sempatkan untuk menyalinnya... tentu saja bukan dibuku saya, melainkan dihalaman terakhir tepatnya dibagian dalam buku lovely girl... gadis impian... sebagai pesan singkat... the signal...ha..ha...!
Naksir sih iya, namun tak cukup keberanian untuk menyatakan diri heart to heart. Penggalan bait puisi itu, rasanya sangat mewakili apa yang tergerak dihati... daleeem!
Lagi-lagi itu dulu, waktu telah merubahnya. Rasanya kondisi anak muda sekarang jauh lebih ekspresif, lebih lugas, bahkan mungkin terlalu percaya diri, kalau ngga mau dikatakan nekat. Anda masih ingat, program-program televisi seperti: Katakan Cinta, Playboy Kabel, dan sejenisnya. Akan tergambar bahwa kawula muda kini memiliki energi berlebih untuk mengatakan "sesuatu" tidak hanya dari cowok ke cewek, akan tetapi bisa sebaliknya tanpa ragu... sekali lagi tanpa ragu...! Meskipun, hasilnya belum "terukur" sebelumnya, sehingga penolakan menjadi kenyataan pahit yang wajib dihadapi. Namanya juga usaha... kilahnya.
Saya pun sempat kaget, tatkala keponakan saya yang masih duduk di bangku SD kelas lima nyeletuk "Selingan Indah Keluarga Utuh", saat mengomentari topik terhangat di infotainment kini. Rupanya ekspose yang masif dari media masa seperti televisi, tabloid, majalah, koran, internet dan media privat seperti telepon selular, tidak menyisakan ruang personal tanpa terpapar berita-berita itu. Artis dengan gaya selebritas hingga bagian privatnya menjadi konsumsi dan bahan keingintahuan publik. Laiknya rumus demand & supply, artis dan industri infotainment bak gayung bersambut.
Wabah greene yang memandang rumput tetangga lebih "hijau", rupanya juga melanda hampir-hampir sebagian besar ikatan sakral, yang telah mapan sekalipun seperti perkawinan. Maksud saya, kasus selingkuh alias SLI, alias Selingan Indah Keluarga Utuh, alias ada WIL, atau ada PIL menjadi semakin sering dijumpai.
Lalu, dimana letak kejujuran dan kesetiaan kini?
Hmm... sudah saatnya mengaktifkan kembali antivirus... Selingkuh...The Virus! Tentu saja dengan cara meng-update definite kejujuran dan kesetiaan terbaru secara periodik, atau memperbaiki firewall dan defender keimanan setiap ada kesempatan. Atau mungkin dengan meng-cleaning hidden agenda dengan memperbaiki registry keterbukaan. Energi berlebih ada baiknya dialokasikan untuk merawat rumput dihalaman agar selalu hijau, mungkin bisa lebih hijau dari rumput "tetangga". Siapa tahu?
Intinya adalah integritas dan komitmen. Godaan mencoba dan berspekulasi memang terbuka luas, terlebih bagi mereka yang memegang kendali atas "fasilitas" penunjang ke arah itu. Mudah untuk terpeleset, namun sangat sulit untuk bangkit... berpikir ribuan kali mungkin lebih baik...! Jangan sampai Selingan Indah Keluarga Utuh berubah menjadi Selingan Indah Karir Runtuh atau Selingan Indah Keluarga Runtuh!
Waspadalah, tidak hanya karena niat tapi juga sebab ada kesempatan!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar