Sabtu, 07 Juni 2008
Basa Sunda Kumaha Wartosna?
A
Abdi (Arab), lemes tina kuring; abdi-abdi, rayat: Abdi-abdi arusaha sangkan kaamanan buru-buru pulih deui; ngabdi, ngawula: Parapagawe padajangji, moal ngijing sila bengkok sembah, enggoning ngabdi ka nagara teh.
Abong, abong-abong, abong deui, abong kena, sok dikedalkeun lamun aya hal anu karasana teu merenah, teu pantes atawa teu hade: abong biwir teu diwengku, abong letah teu tulangan (babasan), jelema anu ngomongna sakarep-karep (ngomong teu reujeung wiwaha): abong-abong usum sagala mahal, nawarkeun teh teu kira-kira; abong deui barang-bere teh, bet ngan sasiki; abong kena (kena-kena) geus beunghar, teu nanya-nanya acan.
U
Udik (Jakarta), girang, daerah nu jauh ti laut; mudik, maju ka girang, nyaba ka pagunungan; hilir-mudik atawa milir-mudik, ka hilir ka girang pulang-anting; udikan, anak kancra (kancra ngarendogna di walungan bagian girangna).
Ujug-ujug, jol-jol: Teu gugur, teu angin, ujug-ujug ngambek, teu disangka atawa teu aya tanda-tanda ti awalna, jol-jol....
Abdi (Arab), lemes tina kuring; abdi-abdi, rayat: Abdi-abdi arusaha sangkan kaamanan buru-buru pulih deui; ngabdi, ngawula: Parapagawe padajangji, moal ngijing sila bengkok sembah, enggoning ngabdi ka nagara teh.
Abong, abong-abong, abong deui, abong kena, sok dikedalkeun lamun aya hal anu karasana teu merenah, teu pantes atawa teu hade: abong biwir teu diwengku, abong letah teu tulangan (babasan), jelema anu ngomongna sakarep-karep (ngomong teu reujeung wiwaha): abong-abong usum sagala mahal, nawarkeun teh teu kira-kira; abong deui barang-bere teh, bet ngan sasiki; abong kena (kena-kena) geus beunghar, teu nanya-nanya acan.
U
Udik (Jakarta), girang, daerah nu jauh ti laut; mudik, maju ka girang, nyaba ka pagunungan; hilir-mudik atawa milir-mudik, ka hilir ka girang pulang-anting; udikan, anak kancra (kancra ngarendogna di walungan bagian girangna).
Ujug-ujug, jol-jol: Teu gugur, teu angin, ujug-ujug ngambek, teu disangka atawa teu aya tanda-tanda ti awalna, jol-jol....
Subang Up Close & Personal
Kecamatan Subang
Letak Geografis
Letak Geografis
- Sebelah Utara : Kecamatan Ciniru, Kab. Kuningan
- Sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis
- Sebelah Timur : Kecamatan Cilebak, Kab. Kuningan
- Sebelah Barat : Kecamatan Selajambe, Kab. Kuningan
Cakupan Wilayah
- Desa Subang
- Desa Bangunjaya
- Desa Gunung Aci
- Desa Situgede
- Desa Pamulihan
- Desa Jatisari
- Desa Tangkolo
Struktur Pemerintahan
- Ibukota : Desa Subang
- Kecamatan : Subang
- Kabupaten : Kuningan
- Provinsi : Jawa Barat
Akses Jalan
- Sebelah Barat : 28 km dari jalan raya Ciamis - Kuningan, masuk dari persimpangan Desa Cipasung, Kecamatan Dharma, Kabupaten Kuningan, melewati wilayah Kecamatan Dharma, dan Kecamatan Selajambe. Rute ini adalah akses utama menuju Kecamatan Subang dengan kondisi jalan berhotmix cukup baik dan kombinasi tanjakan serta turunan yang relatif mudah dilalui.
- Sebelah Timur : dari Kota Kuningan, kearah Timur melewati jalan raya Kecamatan Luragung, Kecamatan Ciwaru, dan Kecamatan Cilebak. Rute ini adalah akses alternatif menuju Kecamatan Subang dengan kondisi jalan beraspal penetrasi dan kombinasi tanjakan serta turunan yang relatif ekstrim terutama di perbatasan Kecamatan Cilebak dan Kec. Ciwaru. Dibeberapa bagian jalan antara Kecamatan Subang, Kecamatan Cilebak dan Kecamatan Ciwaru kondisinya rusak dan harus dilalui dengan sangat hati-hati.
- Sebelah Selatan : dari Kabupaten Ciamis melewati Kecamatan Rancah, dan masuk ke wilayah Kecamatan Subang melalui Desa Tangkolo, Desa Jatisari dan Desa Pamulihan. Rute ini adalah akses alternatif menuju Kecamatan Subang dari arah Kabupaten Ciamis dengan kondisi jalan beraspal penetrasi dan kombinasi tanjakan serta turunan yang relatif ekstrim. Dibeberapa bagian jalan antara Desa Pamulihan, Desa Jatisari dan Desa Tangkolo dalam keadaan rusak dan harus dilalui dengan ekstra hati-hati.
Fasilitas Pendidikan
- Sekolah Menengah Umum : SMA Negeri Subang
- Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri Subang, MTSN Subang
- Sekolah Tkt. Dasar : SD Negeri Subang (4 buah), MIN Subang (1 buah), dan disetiap desa sudah terdapat sekolah dasar negeri
- Sekolah Taman Kanak-Kanak : TK PGRI Subang
Potensi Religi
- Agama yang Dianut : Islam
- Masjid : Masjid At-Taqwa (Masjid Terbesar di Desa Subang), Masjid Al-Istiqomah (di Kampung Rengganis, Desa Subang), Masjid Nurul Huda (di Kampung Sukasari, Desa Subang), Masjid Kampung Tarikolot, Masjid Kampung Cirahayu, dan disetiap kampung dan desa sudah terdapat masjid.
- Pesantren : Pesantren Al-Istiqomah (di Kampung Rengganis, Desa Subang), Pesantren Roudotul Mubtadi'in (di Kampung Doyong, Desa Subang), dan Pesantren Kyai Sulaeman di Kampung Sukasari, Subang.
Potensi Wisata
- Mata Air Cipanas, merupakan wisata alam air panas dengan kandungan belerang tinggi. Berlokasi di Kampung Cikadu, Desa Subang. Berjarak kurang lebih 3,5 km ke arah utara dari pusat Desa Subang. Dapat diakses dengan berjalan kaki atau naik sepeda motor melewati kebun dan persawahan masyarakat dengan kondisi jalan yang belum sepenuhnya memadai untuk dilalui. Tempat wisata ini merupakan asset pemerintahan Desa Subang yang belum tergarap, meskipun sudah cukup dikenal di wilayah Kuningan dan Ciamis dan mendapat banyak kunjungan. Area rekreasi yang cukup populer saat mudik.
- Wajit Subang, merupakan penganan dari ketan yang telah diolah dengan menambahkan gula merah, dibungkus dengan kelopak jagung, kemudian dijemur sebagai metode pengeringannya. Wisata kuliner yang sudah cukup dikenal, namun masih terkendala dalam pemasaran dan konsistensi mutu produk.
Banyak Jalan Menuju Subang
Kembali ke Subang
Kamis, 05 Juni 2008
Siapa, Ada Dimana?
"Kau lagi dimana,
bersama siapa,
sedang berbuat apa?"
Pernah dengar lagu dengan lirik itu? Kalau tidak salah dinyanyikan oleh penyanyi jiran Malaysia, Winnie K. Liriknya agak nakal dan nyelidik ya. Karena pertanyaannya nakal, maka jawabannya juga pasti iseng, pengen tahuuu aja...!
Tapi kali ini konteknya bagi Urang Subang, rasanya boleh dong pertanyaannya kita modifikasi sedikit biar terlihat lebih santun... kira-kira menjadi: "Siapa, ada dimana?". Tidak salah lagi pertanyaannya diarahkan bagi Urang Subang yang mengembara di perantauan.
Kalau bicara tentang Urang Subang dalam "pengembaraan", rasanya seperti tipikal pedesaan lainnya potensi demografi Kecamatan Subang pun berciri Piramida Terbalik. Mayoritas penduduk yang tinggal secara permanen di desa adalah anak-anak, penduduk usia paruh baya dan lanjut. Bagian tengah piramida yang harusnya diisi oleh kaum muda, "terlibat" migrasi ke perkotaan dengan berbagai alasan dan motivasi, diantaranya untuk melanjutkan studi dan bekerja.
Barangkali masih teringat dimasa lalu, Urang Subang punya Giri Taruna. Tentang kelembagaan ini, suatu waktu perlu dibahas secara khusus. Tapi intinya Giri Taruna dimasa itu cukup berperan dalam menyatukan tali silaturahmi Urang Subang di pengembaraan dan yang tinggal menetap di Subang. Suatu masa yang sangat indah, sentimental dan berkesan, semoga akan terulang.
Agar terjalin silaturahmi seperti masa-masa itu, sepertinya perlu dimulai kembali memetakan posisi Urang Subang, Siapa, ada dimana? Sebenarnya tidak sulit untuk memetakannya, karena seperti masyarakat lainnya, komunitas Urang Subang pun lebih sering berkelompok. Tinggal dengan kesamaan budaya atau kampung halaman lebih mungkin menjadi pilihan, sebagai contoh China Town, Kampung Bali, Kampung Arab, ... dan Little Subang!
Ayo bersilaturahmi dengan memetakan kembali Urang Subang, Siapa, ada dimana? (Anda bersama siapa, sedang berbuat apa?) Report kepada kami ya, Wassalam!
bersama siapa,
sedang berbuat apa?"
Pernah dengar lagu dengan lirik itu? Kalau tidak salah dinyanyikan oleh penyanyi jiran Malaysia, Winnie K. Liriknya agak nakal dan nyelidik ya. Karena pertanyaannya nakal, maka jawabannya juga pasti iseng, pengen tahuuu aja...!
Tapi kali ini konteknya bagi Urang Subang, rasanya boleh dong pertanyaannya kita modifikasi sedikit biar terlihat lebih santun... kira-kira menjadi: "Siapa, ada dimana?". Tidak salah lagi pertanyaannya diarahkan bagi Urang Subang yang mengembara di perantauan.
Kalau bicara tentang Urang Subang dalam "pengembaraan", rasanya seperti tipikal pedesaan lainnya potensi demografi Kecamatan Subang pun berciri Piramida Terbalik. Mayoritas penduduk yang tinggal secara permanen di desa adalah anak-anak, penduduk usia paruh baya dan lanjut. Bagian tengah piramida yang harusnya diisi oleh kaum muda, "terlibat" migrasi ke perkotaan dengan berbagai alasan dan motivasi, diantaranya untuk melanjutkan studi dan bekerja.
Barangkali masih teringat dimasa lalu, Urang Subang punya Giri Taruna. Tentang kelembagaan ini, suatu waktu perlu dibahas secara khusus. Tapi intinya Giri Taruna dimasa itu cukup berperan dalam menyatukan tali silaturahmi Urang Subang di pengembaraan dan yang tinggal menetap di Subang. Suatu masa yang sangat indah, sentimental dan berkesan, semoga akan terulang.
Agar terjalin silaturahmi seperti masa-masa itu, sepertinya perlu dimulai kembali memetakan posisi Urang Subang, Siapa, ada dimana? Sebenarnya tidak sulit untuk memetakannya, karena seperti masyarakat lainnya, komunitas Urang Subang pun lebih sering berkelompok. Tinggal dengan kesamaan budaya atau kampung halaman lebih mungkin menjadi pilihan, sebagai contoh China Town, Kampung Bali, Kampung Arab, ... dan Little Subang!
Ayo bersilaturahmi dengan memetakan kembali Urang Subang, Siapa, ada dimana? (Anda bersama siapa, sedang berbuat apa?) Report kepada kami ya, Wassalam!
Senin, 02 Juni 2008
Rendezvous
Halaman ini diperuntukkan bagi anda, jika ingin menyapa, ngobrol atau berkirim salam. Oh ya, kirim-kirim kabar ya!
Langganan:
Postingan (Atom)