Selamat Datang di Situs Wajit Subang. Ayo Bersilaturahmi Dekatkan Rezeki!

Selasa, 30 September 2008

I am on Line di Subang!

Setelah menempuh perjalanan hampir sehari penuh, akhirnya tiba juga di kampung halaman. Journey of Mudik kali ini tentu saja dalam momen Lebaran 1429 H. Trip etape pertama dimulai dari Serpong menuju Bogor pada tanggal 28 September 2008. Pada hari Ahad itu, suasana Serpong dan sepanjang jalan yang dilalui sudah relatif sepi dari lalu lalang kendaraan. Barangkali sebagian besar warga urban sudah tiba atau dalam perjalanan menuju kampung halaman masing-masing. Hanya sesekali kendaraan bermotor yang kebetulan berpapasan di jalan, sehingga Mio dengan beban dua tas didepan, satu back pack yang terpaksa digendong di depan, dan satu tas plastik agak besar terselip ditengah berboncengan dengan my honey, meluncur mulus tanpa hambatan. Setelah dua kali masuk "rest area" yang berada satu kilometer setelah Pasar Prumpung dan gubuk penjual buah-buahan di sekitar Ciseeng, etape pertama berakhir di Bogor pada pukul 10.30. Hari yang indah, namun cuaca memang agak panas. Para ahli cuaca bilang panas yang ekstrim di siang hari belakangan ini, terkait dengan dampak pemanasan global. Panas diatas normal, memang menjadi tantangan yang luar biasa saat menunaikan puasa, terlebih dalam aktivitas di luar ruang atau di perjalanan.

Setelah rebahan sebentar, agenda berikut adalah berkunjung ke stand Indosat di Botani Square. Beberapa hari yang lalu sempat googling mencari info kartu broadband sebagai persiapan online di kampung. Dari hasil googling ada beberapa alternatif sebagai perbandingan: IM2 pasca bayar, IM2 prepaid, dan Matrix. Semuanya dari ISP Indosat, tapi pilihan jatuh ke kartu Matrix dengan beberapa pertimbangan diantaranya sbb.:
  • Saat ini Matrix sedang promo, cukup dengan Rp.100.000,- per bulan dapat unlimited kuota,
  • Kartu langsung aktif pada hari yang sama,
  • Tarif Rp.100.000,- per bulan merupakan pilihan ekonomis, dengan speed maksimum 256 kbps rasanya masih cukup layak untuk browsing ringan,
  • Jangkauan GPRS hinga 3G dengan cakupan yang cukup luas,
  • Kemudahan pembayaran melalui autodebit dibeberapa bank,
  • Kartu perdana diperoleh dengan gratis,
  • Bisa pilih nomor, nomor yang sama dapat dipakai untuk SMS dan berbicara dengan biaya diluar abodemen,
  • Pendaftaran cukup melampirkan copy KTP.

Setelah pilih nomor dan sedikit isi data, saatnya pulang bawa Matrix untuk menjajalnya di rumah. Tidak lebih dari tiga jam kemudian, Matrix ternyata sudah aktif, surprise juga! Aktivasi Matrix dicoba via handset, semuanya berjalan lancar. Tapi ternyata itu belum cukup, saat setting modem HSDPA Huawei E220 barulah ada kendala. Karena merasa waktu kian mepet tanpa ada solusi, sepertinya perlu mengibarkan bendera putih. Selepas shalat maghrib, kembali ke Botani Square sambil bawa back pack untuk mendapat pencerahan setting-an modem ke penjaga stand. Stand girls cukup kerepotan, mulai dari baca buku pintar, sampai perlu kontak mentornya dikeriuhan pengunjung mall. Problem setengah terselesaikan saat mentor Indosat yang kebetulan sedang diluar tugas mampir di stand. Akhirnya setengah pekerjaan lainnya diselesaikan di rumah.

Bagaimana hasilnya? Cukup melelahkan pekerjaan sederhana jadi terkesan rumit, gara-gara tidak menemukan koneksi padahal simcard sudah aktif. Namun, seperti cerita di film endingnya selalu membahagiakan. Koneksi GPRS dengan sinyal penuh akhirnya nongol di pojok kiri dan indikasi upload dan download mulai menampakan tanda-tanda kehidupan. Sayang koneksi impian dengan speed yang cepat, belum menjadi kenyataan. Saatnya menutup notebook, dengan berharap mimpi indah malam ini!

(Bersambung...)

Tidak ada komentar: